Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 19:52:38【Resep Pembaca】057 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(61965)
Sebelumnya: KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
Selanjutnya: Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
Artikel Terkait
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- Ekonomi TW
- Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
Resep Populer
Rekomendasi

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam